Ada sebuah fakta unik
yang kita kenal ialah kerajaan pertama di Nusantara atau Indonesia kini yang kita kenal dan terdapat di buku-buku sejarah sekolah adalah kerajaan Kutai yang berada di Kalimantan
Timur, akan tetapi setelah ditemukan beberapa bukti di wilayah Pandeglang
Banten dulunya telah ada sebuah kerajaan tua yang berkisar antara 100-300
Masehi tetapi ada beberapa pendapat dan kontroversi dari para pakar sejarah dan
arkeologi tentang letak persis kerajaan ini dulunya. Dengan adanya bukti baru
ini maka fakta kerajaan tertua dan pertama bukanlah Kutai tapi kerajaan
Salakanegara inilah. Tetapi entah mengapa dibuku-buku sejarah sekolah masih
menetapkan kerajaan Kutai sebagai kerajaan pertama di Nusantara
Walaupun belum ada bukti yang sejaman, bukti yang menguatkan
adanya kerajaan Salakanagara ini terdapat pada Naskah Wangsakerta – Pustaka Rayja-rayja
I Bhumi Nusantara yang dibuat pangeran asal Cirebon pada abad 17, yang isinya menerangkan adanya
sebuah kerajaan bernama Salakanegara berdiri antara tahun 130/131 Masehi yang
letaknya berada di teluk Lada Pandeglang. Serta beberapa referensi lainnya.
Berdirinya
Kerajaan Salakanagara
Sebelum berdirinya
kerajaan ini tempat ini memang dulunya sudah ramai karena di wilayah selain
berbentuk pelabuhan alam serta komunitas masyarakat ini dipimpin oleh seorang “Datu”
atau pemimpin masyarakat yang bernama Aki Tirem. Pemimpin komunitas tersebut
merupakan seorang figur yang memiliki banyak kelebihan ilmu sehingga ia menjadi
seorang yang berkarismatik dan disegani, ia dipilih berdasarkan selain berilmu
ia juga dapat menaklukkan dan memipin suatu kelompok lainnya. Oleh karena itu
Datu Aki Tirem menjadi pemimpin mutlak wilayah teluk Lada tersebut.
Pada masa-masa
kepemimpinannya tersebut wilayah pelabuhan alam Teluk Lada ini menjadi makmur
karena didatangi para pedagang dari luar pulau dari Lampung, Tumasik, Bugis dll
maupun pedagang dari pedalaman yang melakukan transaksi jual beli. Pada sekitaran
tahun 128 Masehi Aki Tirem kedatangan seorang tamu yang bernama Dewawarman seorang
duta keliling dari kerajaan Calankaya India. Ia datang ke teluk Lada ini dengan
misi dari rajanya mencari daerah pengaruh serta menyebarkan agama Hindu yang
diseberkan oleh anggota rombongan yang dibawanya. Setelah beberapa saat ia
tinggal Datu Aki Tirem sangat menyukai Dewawarman ini karena ia dapat lebih
mensejahterakan wilayah tersebut mulai dengan membantu menumpas perompak yang
mulai ganas, serta ia dapat memperbaiki sistem pemerintahan dan memajukan
pertanian disana serta dibawanya pengaruh agama Hindu yang dibawanya dapat
diterima oleh masyarakat disana. Oleh karena itu atas jasa-jasanya Dewawarman
dijadikan menantu dan dinikahkan dengan putri Aki Tirem yang bernama Larasati,
setelah menikah Aki Tirem menyerahkan kekuasaannya kepada Dewawarman.
Setelah kepemimpinannya
berada di tangan, dan merubah sistem dari komunitas menjadi sebuah kerajaan
yang bercorak Hindu dan kotanya berpusat di Rajaputra yang telah berganti nama
dari Telok Lada, serta Dewawarman menjadi raja pertamanya dan bergelar Darmalokapala
Dewawarman Aji Raksa Gapura Sagara. Dibawah era kepimimpinannya Salakanegara
maju pesat setelah ia di bantu pasukan dari negara asalnya Calankayana karena
kedua kerajaan ini menjadi persahabatan, serta memobilisasi penduduk sekitar untuk
dijadikan balatentara Salakanegara untuk menaklukan wilayah yang belum dikuasai,
sehingga luas kerajaannya mencakup selat Sunda, pantai selatan (Cianjur) dan
utara (tepi sungai Citarum).
Untuk memudahkan daerah
yang ditaklukkannya administrasi kepemimpinannya Dewawarman membentuk berbagai
daerah bawahan kerajaan (Mandala). Setiap Mandala tersebut dipimpin oleh orang
yang dipilihnya semisal mandala ujung kulon dan mandala tanjung kidul (Sukabumi/Cianjur),
dengan bantuan dari daerah bawahan Salakanagara menjadi lebih makmur karena
mandala tanjung kidul merupakan daerah yang subur dan dapat menyokong hasil
panen kerajaan sehingga makmur sejahtera
. Berlangsungnya kerajaan ini dari tahun 130-350 hingga raja terakhir Dewawarman
yang ke VIII adapun raja terakhir ini tidak memiliki seorang putra sehingga tidak
adanya penerus tahta tatapi memiliki seorang putri saja. Pada tahun akhir 350
tibalah pangeran Jayasingawarman pengungsi kerajaan dari Calankayana sahabat kerajaan
Salakanagara serta tempat asli dulu raja pertama berasal karena kerajaan ini.
Calakanaya digempur dan dihancurkan oleh raja India lainnya sehingga ia dan
para pembesar kabur dan akhirnya pula ia sampai di kota Rajaputra, Salakanagara.
Karena Jayasingawarman cakap dan seorang pangeran akhirnya ia dinikahkan dengan
putri Dewawarman VIII dan ia menjadi seorang penerus kerajaan. Akan tetapi
Dewawarman VIII berwasiat agar Jayasingawarman membangun sebuah kerajaan baru
yang berada di timur wilayah Salakanagara untuk menghindari serangan raja Magda
dari India yang masih ingin menghancurkan sisa-sisa kerajaan Calankayana.
Akhirnya Jayasingawarman menyanggupi dan ia pindah ke daerah Bekasi sekarang
dan mendirikan kerajaan baru yang menjadi cikal bakal dari kerajaan
Tarumanegara.
Selain beberapa
peninggalan berbentuk fisik misal batu menhir, dolmen dan lain-lain ada pula
referensi dari luar negeri yang menerangkan adanya kerajaan ini yaitu : (a) seorang
ahli geografi kuno dari Mesir bernama Claudius Ptolomeus menurut cerita dalam
kunjungannya thn 150 ia tiba di kota Argyre (kota perak) mungkin ini yang
berada di wilayah Salakanagara dan merujuk kota merak/perak atau kota
pandeglang/dari kata pandai membuat gelang yang juga dari perak. Semoga dengan
ditemukannya berbagai bukti baru ini menjadi referensi atau tambahan
pengetahuan baru tentang sebuah kerajaan yang dulunya pernah ada di tahun 100an
masehi ini.
No comments:
Post a Comment