Monday 7 September 2015

KERAJAAN SALAKANAGARA


Ada sebuah fakta unik yang kita kenal ialah kerajaan pertama di Nusantara atau Indonesia kini yang kita kenal dan terdapat di buku-buku sejarah sekolah adalah kerajaan Kutai yang berada di Kalimantan Timur, akan tetapi setelah ditemukan beberapa bukti di wilayah Pandeglang Banten dulunya telah ada sebuah kerajaan tua yang berkisar antara 100-300 Masehi tetapi ada beberapa pendapat dan kontroversi dari para pakar sejarah dan arkeologi tentang letak persis kerajaan ini dulunya. Dengan adanya bukti baru ini maka fakta kerajaan tertua dan pertama bukanlah Kutai tapi kerajaan Salakanegara inilah. Tetapi entah mengapa dibuku-buku sejarah sekolah masih menetapkan kerajaan Kutai sebagai kerajaan pertama di Nusantara

Walaupun belum ada bukti yang sejaman, bukti yang menguatkan adanya kerajaan Salakanagara ini terdapat pada Naskah Wangsakerta – Pustaka Rayja-rayja I Bhumi Nusantara yang dibuat pangeran asal Cirebon  pada abad 17, yang isinya menerangkan adanya sebuah kerajaan bernama Salakanegara berdiri antara tahun 130/131 Masehi yang letaknya berada di teluk Lada Pandeglang. Serta beberapa referensi lainnya.



Berdirinya Kerajaan Salakanagara
Sebelum berdirinya kerajaan ini tempat ini memang dulunya sudah ramai karena di wilayah selain berbentuk pelabuhan alam serta komunitas masyarakat ini dipimpin oleh seorang “Datu” atau pemimpin masyarakat yang bernama Aki Tirem. Pemimpin komunitas tersebut merupakan seorang figur yang memiliki banyak kelebihan ilmu sehingga ia menjadi seorang yang berkarismatik dan disegani, ia dipilih berdasarkan selain berilmu ia juga dapat menaklukkan dan memipin suatu kelompok lainnya. Oleh karena itu Datu Aki Tirem menjadi pemimpin mutlak wilayah teluk Lada tersebut.

Pada masa-masa kepemimpinannya tersebut wilayah pelabuhan alam Teluk Lada ini menjadi makmur karena didatangi para pedagang dari luar pulau dari Lampung, Tumasik, Bugis dll maupun pedagang dari pedalaman yang melakukan transaksi jual beli. Pada sekitaran tahun 128 Masehi Aki Tirem kedatangan seorang tamu yang bernama Dewawarman seorang duta keliling dari kerajaan Calankaya India. Ia datang ke teluk Lada ini dengan misi dari rajanya mencari daerah pengaruh serta menyebarkan agama Hindu yang diseberkan oleh anggota rombongan yang dibawanya. Setelah beberapa saat ia tinggal Datu Aki Tirem sangat menyukai Dewawarman ini karena ia dapat lebih mensejahterakan wilayah tersebut mulai dengan membantu menumpas perompak yang mulai ganas, serta ia dapat memperbaiki sistem pemerintahan dan memajukan pertanian disana serta dibawanya pengaruh agama Hindu yang dibawanya dapat diterima oleh masyarakat disana. Oleh karena itu atas jasa-jasanya Dewawarman dijadikan menantu dan dinikahkan dengan putri Aki Tirem yang bernama Larasati, setelah menikah Aki Tirem menyerahkan kekuasaannya kepada Dewawarman.

Setelah kepemimpinannya berada di tangan, dan merubah sistem dari komunitas menjadi sebuah kerajaan yang bercorak Hindu dan kotanya berpusat di Rajaputra yang telah berganti nama dari Telok Lada, serta Dewawarman menjadi raja pertamanya dan bergelar Darmalokapala Dewawarman Aji Raksa Gapura Sagara. Dibawah era kepimimpinannya Salakanegara maju pesat setelah ia di bantu pasukan dari negara asalnya Calankayana karena kedua kerajaan ini menjadi persahabatan, serta memobilisasi penduduk sekitar untuk dijadikan balatentara Salakanegara untuk menaklukan wilayah yang belum dikuasai, sehingga luas kerajaannya mencakup selat Sunda, pantai selatan (Cianjur) dan utara (tepi sungai Citarum).

Untuk memudahkan daerah yang ditaklukkannya administrasi kepemimpinannya Dewawarman membentuk berbagai daerah bawahan kerajaan (Mandala). Setiap Mandala tersebut dipimpin oleh orang yang dipilihnya semisal mandala ujung kulon dan mandala tanjung kidul (Sukabumi/Cianjur), dengan bantuan dari daerah bawahan Salakanagara menjadi lebih makmur karena mandala tanjung kidul merupakan daerah yang subur dan dapat menyokong hasil panen  kerajaan sehingga makmur sejahtera . Berlangsungnya kerajaan ini dari tahun 130-350 hingga raja terakhir Dewawarman yang ke VIII adapun raja terakhir ini tidak memiliki seorang putra sehingga tidak adanya penerus tahta tatapi memiliki seorang putri saja. Pada tahun akhir 350 tibalah pangeran Jayasingawarman pengungsi kerajaan dari Calankayana sahabat kerajaan Salakanagara serta tempat asli dulu raja pertama berasal karena kerajaan ini. Calakanaya digempur dan dihancurkan oleh raja India lainnya sehingga ia dan para pembesar kabur dan akhirnya pula ia sampai di kota Rajaputra, Salakanagara. Karena Jayasingawarman cakap dan seorang pangeran akhirnya ia dinikahkan dengan putri Dewawarman VIII dan ia menjadi seorang penerus kerajaan. Akan tetapi Dewawarman VIII berwasiat agar Jayasingawarman membangun sebuah kerajaan baru yang berada di timur wilayah Salakanagara untuk menghindari serangan raja Magda dari India yang masih ingin menghancurkan sisa-sisa kerajaan Calankayana. Akhirnya Jayasingawarman menyanggupi dan ia pindah ke daerah Bekasi sekarang dan mendirikan kerajaan baru yang menjadi cikal bakal dari kerajaan Tarumanegara.

Selain beberapa peninggalan berbentuk fisik misal batu menhir, dolmen dan lain-lain ada pula referensi dari luar negeri yang menerangkan adanya kerajaan ini yaitu : (a) seorang ahli geografi kuno dari Mesir bernama Claudius Ptolomeus menurut cerita dalam kunjungannya thn 150 ia tiba di kota Argyre (kota perak) mungkin ini yang berada di wilayah Salakanagara dan merujuk kota merak/perak atau kota pandeglang/dari kata pandai membuat gelang yang juga dari perak. Semoga dengan ditemukannya berbagai bukti baru ini menjadi referensi atau tambahan pengetahuan baru tentang sebuah kerajaan yang dulunya pernah ada di tahun 100an masehi ini.


No comments:

Post a Comment