Sunday 20 September 2015

5 PASUKAN ELITE BERANGGOTAKAN WARGA NEGARA ASING

Pasukan elite adalah satuan pasukan yang memiliki keterampilan kemampuan dan motivasi yang lebih hebat dari pada pasukan biasa , tujuannya adanya melakukan misi rahasia maupun berat yang tidak bisa di lakukan pasukan biasa. Semisal melakukan pengintaian , serangan dadakan/sasaran yang terpilih , sabotase , maupun pembunuhan yang tujuannya mengacaukan konsentrasi dan menghancurkan musuh.

Di era modern ini terdapat macam-macam satuan pasukan elite yang dibentuk, dari beragam satuan ada pasukan yang anggotanya tidak hanya dari kaum asli pribumi tetapi ada juga yang dari orang luar/asing, walaupun orang asing semangat dan loyalitas kesetiaan tak kalah dengan pasukan asli pribumi. Berikut daftar pasukan elite yang anggotanya tidak hanya warga pribumi melainkan juga warga asing :

1. GURKHA


Pada tahun 1814-1816 terjadi peperangan antara pasukan Inggris dan suku Gurkha di Nepal yang berakhir dengan kebuntuan, walaupun begitu dibalik perang tersebut ada rasa saling menghormati pada kedua pihak dan pasukan Inggris terkesan dengan jiwa tempur Gurkha karena juga memiliki sifat agresif dan gemar bertempur

Akhirnya setelah terjadinya perjanjian damai dan salah satu isinya memungkinkan Gurkha untuk ikut tergabung dalam pasukan Inggris di EIC (kongsi dagang milik Inggris). Setelah bergabung masuk Gurkha memulai perang pertamanya bersama Inggris di perang Pindaree tahun 1817 hingga puluhan tahun berikutnya pasukan ini selalu ikut berpartisipasi berperang di perang-perang besar berikutnya dari perang kolonial dan Perang Dunia ke 2. Dan tak juga ketinggalan bertempur saat 1945 di Surabaya melawan para pejuang Indonesia.

Hingga saat ini Gurkha masih di pakai oleh Inggris di palagan pertempuran, contoh yang paling terkenal saat ini ialah seorang Gurkha yang bernama Dipprasad Pun dan bertugas di Afghanistan ia membunuh 30 Taliban seorang diri.

2. LEGIUN ASING PERANCIS



Legiun Asing Perancis merupakan satuan unit militer yang dibentuk pada tahun 1831, dibentuknya unit ini adalah karena adanya peraturan yang melarang warga negara asing masuk kedalam angkatan perang reguler darat/laut Perancis.  Perbedaan Korps Legiun ini yang Pertama terdiri dari warga Jerman, Swiss, Belanda, Spanyol, Polandia, Belgia dan Italia. Kedua biasanya ditugaskan dan ditempatkan di wilayah jajahan Perancis semisal Aljazair yang juga menjadi markas pertama Legiun Asing Perancis.

Legiun Asing Perancis juga di ikut sertakan pada perang Franco-Prussia 1870 serta Perang Dunia 1 dan 2 juga tak ketinggalan peang kolonial di berbagai wilayah jajahan. Pola pelatihan pasukan bukan hanya kepada kemampuan tradisional tapi juga moral prajurit (espirit de corps) serta latihan lain yang juga menguras fisik maupun psikis, serta tak ketinggalan latiahan terjun payung yang juga membuat Legiun ini memliki kemampuan sebagai prajurit Para.

3. KORPS MARSOSE



Korps Marsose adalah merupakan pasukan khusus di masa Hindia Belanda (Indonesia skrg), pasukan yang dibentuk tahun 1890 diprakarsai oleh Teuku Muhammad Arif orang Aceh yang pro-Belanda. Dibentuknya pasukan ini adalah sebagai pasukan taktis dan mobile yang mampu melawan dan melaksanakan peperangan gerilya karena pada saat itu Belanda sedang ingin menaklukan Kerajaan Aceh. Karena prajurit biasa saat itu KNIL tidak bisa mengatasi hal tersebut sehingga timbul korban serta kerugian materi yang banyak pula di pihak KNIL atau Belanda.

Korps Marsose meupakan pasukan campuran ada dari warga pribumi asli Jawa, Batak, Sulawesi, Ambon serta ada pula dari Afrika dan Eropa, akan tetapi pimpinan atau komandan tetap di pegang oleh orang Belanda. Kemampuan dan kengerian Marsose ini sangatlah luar biasa hingga juga membuat orang Belanda ngeri sendiri. Ada yang menyebutkan Marsose adalah pasukan elite modern yang pertama di dunia, karena pasukan ini bergerak sendiri dan dapat bertahan berhari-hari hidup berperang gerilya di hutan tanpa butuh dukungan logistik dari pusat untuk mencari para pejuang Aceh.

Untuk senjata pasukan ini dibekali senapan yang berukuran kecil/carbine serta tak ketinggalan pula senjata khas personal dari anggotanya masing-masing macam klewang, malahan senjata klewang lebih banyak digunakan dari pada senjata api yang juga digunakan untuk menyembelih lawan dari jarak dekat. Kekejaman dan kehebatan Marsose yang bikin merinding lawan ini mulai pudar hingga akhirnya pada 1941 saat Jepang menyerang tidak terdengar lagi kisahnya


4. SS-FREIWILLIGEN



Ketika dibentuk pertama kali, Waffen-SS digunakan sebagai pasukan elite yang bekerja secara rahasia dan kerap kali menggelar aksi-aksi polisionil. Meski tak pernah menjadi bagian dari tentara reguler Wehrmacht, namun pasukan ini sudah terlibat di berbagai medan pertempuran, termasuk Polandia, Prancis hingga Rusia. Semula, pemimpin SS Heinrich Himmler menerapkan aturan sangat ketat. Setiap orang yang ingin bergabung harus dipastikan latar belakangnya, syarat paling utama adalah para pendaftar merupakan ras Arya. Tak heran, Himmler sampai menggunakan kaca pembesar untuk memeriksa para anggotanya bukan berasal dari bangsa Yahudi atau Slavia. Namun, perang yang berkepanjangan membuat Himmler menurunkan syaratnya. Dari sebelumnya hanya diperuntukkan bagi kaum Arya, kini semua bangsa bisa menjadi bagian di dalamnya, kecuali Yahudi dan Slavia, dua kaum yang paling dibenci Nazi Jerman saat itu. Maka dibentuklah unit-unit yang bernama SS-Freiwilligen yang berarti Sukarelawan SS. Tak hanya itu, setiap relawan yang bergabung dibolehkan untuk membawa panji nasionalnya masing-masing, meski banyak pula yang tetap mengenakan lambang SS di lengan kanannya.

Berbagai bangsa direkrut untuk menjadi bagian di dalamnya, mulai dari bangsa Prancis, Italia, Bosnia, Latvia bahkan Indonesia. Mereka yang diajak bergabung pun harus memiliki kesetiaan tinggi terhadap Nazi Jerman, dan ikut memerangi musuh-musuh mereka di berbagai medan. Diperkirakan, SS-Freiwilligen ini telah memiliki anggota sebanyak 325.000 sampai 500,000 orang.

5. KORPS SPECIALE TROOPEN KNIL



Het Koninklijke Nederlandsch-Indische Leger biasa disingkat KNIL, atau Tentara Kerajaan Hindia Belanda merupakan pasukan resmi Kerajaan Belanda di wilayah jajahannya, Indonesia. Pasukan ini dibentuk pada 1836 Oost-Indische Leger (Tentara India Timur). Baru pada tahun 1933, nama Oost-Indische Leger diganti menjadi KNIL. Pergantian nama ini dilakukan Hendrik Colijn, veteran OIL, saat menjadi Perdana Menteri Belanda.

Dari beberapa informasi, serdadu KNIL sebanyak 71 persen beranggotakan bangsa pribumi, jumlahnya mencapai 33 ribu orang. Hingga pengakuan kemerdekaan RI dalam Konferensi Meja Bundar di Den Haag, Belanda, tentara KNIL telah mencapai 60 ribu personel. Dari sejumlah korps yang dibentuk, Korps Speciale Troepen (KST) merupakan salah satu pasukan yang terlibat dalam upaya perebutan Kota Yogyakarta. Dalam operasi bersandi Operatie Kraai, pasukan baret merah ini bergabung bersama pasukan Depot Speciale Troepen (DST).

KST sendiri dibentuk pada Januari 1948, pasukan ini berkekuatan sekitar 250 personel, dalam perkembangannya KST mencapai kekuatan 1.250 orang yang terdiri relawan asal Belanda, IndoEropa dan pribumi. Pasukan ini dibubarkan pada 1950, atau setahun setelah Belanda memberikan pengakuan terhadap kedaulatan Indonesia.

Pasukan inilah yang kelak turut berperan menciptakan Kopassus TNI AD. Mantan perwira KST Kapten Visser kemudian memihak Indonesia. Dia melatih dan menjadi komandan pertama pasukan komando TNI AD.








No comments:

Post a Comment